Kamis, 18 Oktober 2018

Puisi : Rumahku Sudah Kosong



Rumahku Sudah  Kosong.
(kepada semua kawanku)

Jangan  kemari  dikau tidak kan  temui
Selimpruk galau batinku sepoi.
Beranda muram sendu menyilah
Usah  ketuk   gontai   lamunku
Muram pesan   menyapa  rapuh
 Gamang  kuseka   kelambu  piluh 


Dinding batin ku letak   cuilan ratap
Sunyi merayap menjemput senyap
Rontah  jerit  jiwa  meluruh senja
Dingin  memagut  hasta nestapa
Semayam   kekal  sergap tengadah
Melompong  bilik selorong  kosong
Gelap  pekat   sukma ku  hempang   
Erang  kejang    jerembab  harapan ambyar
Teronggok tunggu pungutan hati 
Meniti rumit   waktu kembali


Telah lama kutinggal rumahku
Telah asing hampiran salam
Pupus  kuncup  tabik taulan
Hening meruncing  julang  nirsapa
Kembara  nun jauh   linangan masa  
Jejak  duka  mélangi  sebrang air mata
Dalam genggam kenangan ingin ku pulang


Sei Semayang,  10 Oktober 2018


Puisi : Berbagi Jendela


Berbagi jendela

Anak  dan istriku.
 Kita telah berbagi jendela.
Seukur  panjang  sedepa  lebar tanpa   pembeda  bentuk  dan  warna.
Milikku sama persis  denganmu.
Dari jendela  kita lempar  tatap ke ujung sana.
Di belahan sapuan   awan,  di biru  titik nadir harapan.
Dalam  carutan  sayap  sayap  sriti  yang sedang menuju pelangi.
Dari jendela, terlihatkah olehmu  siluet masa depan  rumah keluarga kita?

Kita telah berbagi jendela .
Kubuka miliku sama lebar milikmu.Demikianlah aku memperlakukan kamu.
Dari jendela , engkau punya hak memandang.
Engkau telah punya   dunia legah tiada dahaga.Heningnya  menyapa lenyapkan  hampa.
 Dari  jendela  , adakah yang belum engkau temukan?

Kita telah berbagi jendela.
Semedilah dalam sembah Gusti yang engkau kenal. Maka tiada satu pun ruang kosong engkau temukan.
Dari jendela,   berilah salam hormatmu kepada  sang  zenit  pesona. Sapalah  sang harapan  pemilik  nirwana. Setelah  paripurna bertata karma kita berlabuh disini. Di rasi bintang privat  milik Bapa.

(#Sibolangit,2 Sept 2018)







Rabu, 17 Oktober 2018

Materi Khotbah PKB : Habakuk 3: 12-14


Materi khotbah
Ibadah             : Pelkat PKB
Tempat            : GPIB Pospel Srigunting Rumah Kel. H.Sinaga Jl.Binjai Km 10 Kp.Lalang-Mdn.
Hari,tgl            : Jumat, 07 Sept. 2018
Jam                  : 20.00 WIB
Pelayan Fir.     : Dkn.Agoes Pramono S Hadijanto
Judul SBU       : Tuhan Pembela Korban Ketidakadilan
Materi             : Habakuk 3: 12-14
Doa mohon bimbingan Roh Kudus.
Allah bapa yg ada di kerajaan sorga. Malam  ini bersama  jemaatMu dari Persekutuan Kaum Bapa gereja ini ya Bapa,  kembali  kami berkumpul untuk memuji dan memulaikan nama-Mu.  Sebentar lagi hambaMu akan menyampaikan sebagian dari firmanMU. Kiranya Engkau hadir melalui roh kudusMu ya Bapa, sehingga firman yg akan disampaikan  mampu menjadi terang Kristus dalam kehidupan jemaat kami. Hadirlah ditengah kami  ya Bapa, karena kami siap menerimaNya. Amin.
Bacaan Al Kitab: Habakuk 3: 12-14
 12.Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa.
13. Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi. Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela.
14. Engkau menusuk dengan anak panahnya sendiri kepala laskarnya, yang mengamuk untuk menyerakkan aku dengan sorak-sorai, seolah-olah mereka menelan orang tertindas secara tersembunyi.

Isi Khotbah
Sisi transcendental hubungan kita dg Tuhan bagikan garis vertical sementara dalam penelaahan kita mencoba meng-horisontalkan sisi ini agar relevan dg kehidupan sehari-hari.Kita selalu merelevansikan isi firman Tuhan dengan kehidupan kekinia.
Firman TUhan adalah sisi vertical antara manusia dg Tuhan.
Kehidupan kekinian antara kita dg sesama adalah  hubungan horizontal.

 Tiga ayat ini adalah bagian dari doa Habakuk , atau harapan Habakuk agar Tuhan melakukan sesuatu sebagai respon atas ketidakadilan yang sedang melanda masyarakat.(Ada kesamaan dengan Mazmur pasal   73-74-75 by Asaf)
Berisi peringatan  kepada kita jika Tuhan sedang marah.

Inilah  gambaran kemarahan Tuhan terhadap orang orang yang berlaku tidak adil. Apabila Tuhan marah dimana pun kita berada  di jagad raya ini-  pasti tidak akan lolos dari hukumanNya. Bagi pelaku kejahatanseberapa pun rapinya,  tiada tempat tersembunyi. Pasti Tuhan akan menunjukkkan dan akan member hukuman atas kejahatan itu.Tuhan akan membuat perhitungan bagi  pelaku ketidakadilan.
Siapakah pelaku ketidakadilan? Orang-orang fasik?  Pelaku ketidakadilan dan berbagai kejahatan boleh kita sebut orang Fasik.Setiap manusia bisa berkesmpatan atau terlabeli sebagai orang fasik. kita pun bisa jadi atau siapa pun bisa berperilaku sebagai orang fasik. Orang fasik adalah gambaran atau terminology  dari lawan kata orang beriman. Segala perilaku orang fasik adalah perilaku yang kredit poinnya: negative dalam semua aspek.
Dalam gambaran subjektif semua orang mungkin merasa dirinya orang baik. Jarang sekali orang menyadari bahwa   dirinya orang fasik. Kita selalu  merarasa telah menjadi orang baik.Bahkan diam-diam kita sering berhitung terlalu banyak kebaikan yang kita perbuat. Namun begitu terpeleset kita dalam perbuatan yang negative sedemikian kecil derajatnya maka label fasik langsung lengket dalam kehidupan kita. Orang lain yang mampu menilai kita sebagai orang seperti apa. Maka janganlah terlalu ge-er bahwa kita telah tampil dimuka dunia ini sebagai orang baik. Belum tentu.
Tugas kita menjaga agar perilaku kita, perbuatan dan perkataan kita tetap terjaga baik. Dan rajin rajinlah intropeksi, langkahku tadi sudah benar apa gak? Apalagi jika kefasikan kita ini dilakukan secara massif. Artinya kefasiklan ini merugikan orang banyak.
 Gambaran terakhir ini  lebih sesuai  untuk orang-orang yang punya pejabatan  atau pembuatan kebijakan Keputusan  dibuat berdampak kepada  banyak orang/public.
Jangan sampai kita dicap sebagai pejabat fasik. Lebih mengerikan lagi jika Tuhan sampai campurtangan akibat kefasikan kita.


Bagaimana bentuk campur tangan Tuhan ?. Lihat ay.13”Tuhan berjalan maju untuk menyelamatkan UmatNya-orang-2 yg telah diurapi- .Tuhan meremukan bagian atas rumah-rumah orang FAsik dan Tuhan membongkar bagian bawah-rumahnya-sampai semua habis”

Tuhan telah memberi  komitment terhadap orang orang yang dianggap telah menjadi anak-anak Tuhan-domba-domba Tuhan. Orang orang inilah yang telah diurapi Tuhan. Merekalah yang diselamatkan Tuhan.

Apa relevansi dengan keadaan sekarang?

Konteks  perikop ini adalah  situasi sosial masyarakat Yehuda pada saat itu ( 605=604 SM)  yang kacau balau. Hal ini tidakl lepas dari dampak situasi politik.konteks politik, situasi sosial karena situasi politik pada zaman itu. Yehuda sebagai salah satu Negara di Israel ketika di perintah oleh Raja Yoyakim sedang dalam masa kacau.
Yoyakim adalah anak Raja Yosia (sama juga dg Yoahas).Bedanya Yoahas dilengserkan oleh Firaun Nekho dan di tawan dan diasingkan ke Mesir sampai tewas. Kemudian Firaaun Nekho mengangkat anak Yosia yang lain yg bernama  Elyakim menjadi Raja Yehuda mengganti Yoahas. Elyakim berubah nama menjadi Yoyakim
Yoyakim sendiri secara moral disebut sebagai Raja yang jahat di mata Tuhan, seperti  yang dilakukan nenek moyangnya ( Raja-Raja 23: 37).: Yoyakim Raja yang diangkat oleh Firaun Nekho sbg Raja di Yehuda. Sebagai kompensasi Raja Yoyakim harus membayar upeti secara rutin kepada Raja mesir. Untuk memenuhi  pembayaran ini Yoyakim menarik pajak dan berbagi pungutan kepada Rakyatnya.  Sudah Rajanya bermental bobrok, situasi di luar kerajaan juga kacau. Apa yang membuat kacau?
1.      Suku Kasdim (orang orang dari Babilonia) melakukan infasi keberbagai penjuru kawasan Timur Tengah barat laut. Mereka menaklukan Yerusalem,Yehuda, sampai ke Mesir. Begitu juga gerombolan orang-orang Aram, orang Moab, Bani Amon. Mereka menggempur Yehuda habis-habisan. Raja Nebukadnezar dari Babilonia –Raja orang Kasdim- menyerbu Yehuda dan menaklukan. Meskipun ada kisah pembrontakan Yoyakim namun akhirnya Yoyakhim juga tewas dan Yehuda menjadi taklukan Babilonia.
2.      Yoyakhin,anaknya-mengganti Yoyakim (18 th) menjadi Raja dalam taklukan Babilonia. Pada saat itulah semua harta benda kerajaan Yehuda dijarah dan diangkut ke Babilonia. Raja Yoyakhin sendiri beserta keluarganya diangkut sebagai tawanan ke Babilonia.
3.      Pengganti Yoyakhin adalah Zedekia-pamannya sendiri-.Zedekia yang awalnya Raja boneka melakukan pembangkangan. Nebukadnezar tentu saja berang. Yerusalem di kepung dan dibumi hanguskan kembali. Seluruh anak Zedekia dibunuh di depan matanya sebelum Zedekia sendiri mengalami siksaan yg luar biasa.
4.      Selain kota Yerusalem dibakar semua  pembesar ,pejabat,panglima perang,ksatria diangkut sebagai tawanan di buang ke Babilonia. Hanya orang –orang miskin yg ditinggal di Yerusalem . Situasi Negara kolaps, pemerintah gak jalan, Hukum mandul, Dalam genggaman bangsa lain. Kekerasan seksual, fisik, nyawa sulit dijamin. Jika Negara saja kacau apalagi masyarakatnya kayak apa?
5.      Disitulah Habakuk curhat. Curhat akepada Tuhan. Curhatnya berisi: mulai mempertanyakan eksistensi Tuhan, mengharap campur tangan Tuhan, mengharap situasi sosial bisa pulih. Habakuk sendiri tidak tahu dengan cara apa keadaan sosial politik seperti itu bisa pulih. Mungkin hanya Tuhan yang mampu menegakkan keadilan. Diantara doa yang pesimis dan tidak yakin, Habakuk tidak punya harapan lain kecuali kepada Tuhan. Tuhan pasti akan melakukan maunya.sampai akhirnya harus tunduk kepada kemauan Tuhan.

Ketidakadilan di Jaman sekarang?

Bicara tentang ketidakadilan. Terjadi dimana-mana. Bahkan hal yang remeh temeh dianggap ketidakadilan. Dimana kepentingan kita terganggu sudah disebut ketidakadilan alias di-dzolimi.
Jalan kita disrobiot, antrian kita dipotong, kursi kita diborong. Dll.
Pedagang pasar makan jalan umum: mendzolimi masyarakat. Satpol PP turun tangan: Satpol PP mendzolimi pedagang pasar.

Di Pemerintahan kita
Secara objektif pemerintahan sekarang banyak sudah banyak berbuat terutama di bidang infra struktur. Sedangkan masalah hak dasar warga Negara sudah masa dan disuguhkan di zaman 10 thn reformasi. Sekarang menggodok infra struktur.

Nabi nabi kecil:
Hosea, Yoël, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum ,Habakuk, Zefanya, Hagai

 
 

Zaman Soeharto
Membangun infra struktur tapi hak dasar warga Negara diabaikan .
Di Zaman Reformasi mulai Gus dur sd. SBY Hak dasar warga mulai dibenahi.Masalah hak dasar diakomodasi. Hak orang Tionghoa; merayakan imlek dibuka kembali. Klenteng-klenteng hidup kembali. Barongsai bisa lihat lagi.Hak pendidikan: gratis.

Di Zaman Jokowi, masalah hak dasar telah mendekati tuntas;maka Jokowi harus focus kembali membenahi infra struktur.
Hak Dasar:
Hak kesehatan: BPJS, Hak Politik: Partai politik bertumbuh, Hak berorganisasi: mau membuat organisasi apa pun silahkan.Bahkan disalah gunakan.Hak dasar Ibu dan anak, its oke;KDRT diperhatikan. Polisi: khusus wanita dan anak. Gugus kerja perempuan.KomisiPerempuan.Komisi anak.Komisi Pembrantas Korupsi. Pelayanan public bnyak mendapat perbaikan.

Gangguan kerja Pemerintah Saat ini
·         Benturan Sara. Dibenturkan sengaja dg isu SARA ( dianggap mengkriminalkan ulama, anti agama tertentu, pro LGBT, dsb) untuk menggoyang kekuasaannya.
·         Gerakan politik,bukan gerakan sosial.
·         Respon Jokowi: untuk meredam dg cara mengangkat wakil dari kaum agamawan.
·         Yang mengalami ketidakadilan adalah  pemerintah .Dibully, digoreng dg isu SARA.Apa saja yang dikerjakan tetap tidak benar dimata mereka.
·         Apakah mereka tidak takut laknat Tuhan? Ingat Tuhan mboten sare. God never sleep…Tuhan tahu kapan bertindak dan dengan cara apa. Tuhan tidak per;lu kita ajari apalagi kita bela.

Ay.12: Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa.
13. Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi. Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan.
Tuhan akan menyelamatkan     Umatnya yang telah kauurapi. Ini ulama,dedengkotnya ulama kalau pembagian urap dari TUhan dia dapat paling tebal.
Bangunan orang fasik akan diremukan. Kita lihat tanda-tandanya.HTI dihancurkan. FPI jadi hati-hati.Organisasi ektrem tiarap.

Engkau menusuk dengan anak panahnya sendiri kepala laskarnya, yang mengamuk untuk menyerakkan aku dengan sorak-sorai, seolah-olah mereka menelan orang tertindas secara tersembunyi.

Senjata makan tuan. Ini akan terjadi-Semoga terjadi. Pelaku-pelaku keonaran di negeri ini akan menerima akibatnya seperti senjata makan tuan.

Lalu kalau konteksnya sekarang, siapa yang merasa tidak mendapat keadilan?lalu bagaimana keadilan dari Tuhan itu bisa sampai.
Tentu saja dari tangan tangan Tuhan. Tangan tangan Tuhan yang diejahwantakan oleh manusia. Melalui para penegak keadilan; Polisi, Hakim, Jaksa.
Tidak perlu menunggu lama,karena setiap institusi ini ada pengawasnya.
Itulah tangan tangan Tuhan yang akan menegakkan hukumMerekalah wakil Tuhan pembela ketidakadilan.
Ketidakadilan bisa gak terjadi di gereja,Ya bisa. Yang ngelolah juga manusia. Apakagi syetan syetan pun suka bermain di gereja.
Dengan cara apa Tuhan menghancurkan orang fasik? Meremukan bagian atas rumah orang Fasik. Bagian paling atas adalah symbol dari  eksistensi atau kekuasaan ( sama halnya dengan  mahkota atau kedudukan,atau jabatan).   Bagian paling atas tubuh manusia adalah kepala. Kepala ini sebagai symbol atau posisi keberadaan seseoarang. Contoh : yang dihitung adalah jumlah  kepala. Kalau seseorang masih punya kepala maka masih disebut manusia. Bagaimana jika  kepalanya sudah gak ada?
Banyak orang tersinggung jika disentuh kepalanya.Kepala.
Jika Tuhan marah maka Tuhan bisa melakukan apa pun untuk melengserkan bagian atas atau kepala atau symbol keberadaan kita. Jabatannya digunduli. Posisinya dilongsorkan. Kekuasaannya dilucuti. Belum cukup itu Tuhan juga  membongkar bagian bawah sampai semua habis, Tuhan juga membuldoser bagian bawah rumah orang Fasik.  Semua harta kekayaan dirampas, dimiskinkan.Semua kepunyaanya –harta benda-rekening tersembunyi-harta yang selama ini disembunyikan mendadak ter-expos menjadi skandal.

Ay.14. Engkau menusuk dengan anak panah sendiri  kepala lasykarnya.
 Kepala lasykar orang fasik  sebagai symbol biang masalah, biang kejahatan atau  dedengkotnya. Biangkeroknya ditusuk dengan anak panahnya sendiri atau  senjatanya sendiri. Istilah lain menjadi bumerang, senjata makan tuan. Jabatannya yanga membuat ia menjadi masalah.
Posisinya disalah gunakan.Contoh banyak…..
Keputusan inilah yang menusuknya sendiri dan merobohkananya.

Dari uraian nats Habakuk pasal 3. Dimana Habakukuk mengeluhkan ttentang situasi sosial dan keadilan saat itu  akhirnya  tetap mengembalikan ini kepada kuasa Tuhan. Ia percaya kepada kekuatan Tuhan semata bukan kekuatan dirinya sebagai manusia.
Ay.16 c.”Namun dengan tenang akan kunanti hari kesusahan yang akan mendatangi bangsa yang bergerombolan menyerang kami.
17. Selalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun lading-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, 18. Namun aku akan bersorak-sorai di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

19. Allah Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit bukitku.

Mazmur 75 Asaf: ay.8 tetapi Allah adalah hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.

Peringatan bagi kita:
1.      Jangan jadi orang fasik; orang yang berlaku tidak adil.
2.      Orang yang memanfaatkan jabatan untuk mengeruk kepentingan sendiri.
3.      Apalagi yang bersifat merugikan secara masal. Jadi hati hati dengan keputusan yang kita buat. Menjadi siapa pun lebih lebih pejabat   termasuk pejabat gereja harus hati hati dan bijak dalam membuat keputusan.
4.      Jika keputusan membuat orang lain rugi,Tuhan tidak akan tinggal diam.Tuhan tidak usah kita ajari untuk melakukan eksekusi sebagai hukumannya.
5.      Orang orang seperti ini akan menerima hukumannya:Tuhan akan turun dari singgasananya-melenyapkan seluruh orang fasik dari muka bumi. Akan meruntuhkan kekuasaanya, akan merobohkan dan membongkar semua kenyamanannya, Dan hati-hati senjata mu akan memakan kamu sendiri.
Tuhan memberkati.


Materi Khotbah: Yosua 18: 8-10


Materi khotbah
Ibadah             : Pelkat PKP
Tempat            : GPIB Kasih Karunia-Medan
Hari,tgl            : Kamis, 19 April 2018
Jam                  : 18.00 WIB
Pelayan Fir.     : Dkn.Agoes Pramono S Hadijanto
Judul SBU      : Pemimpin Yang Melayani Dengan Sabar.
Materi             : Yosua 18; 8-10


Doa mohon bimbingan Roh Kudus.
Allah bapa yg ada di kerajaan sorga. Sore ini bersama  jemaatMu dari Persekutuan Kaum Perempuan gereja ini ya Bapa,  kembali  kami berkumpul untuk memuji dan memulaikan nama-Mu.  Sebentar lagi hambaMu akan menyampaikan sebagian dari firmanMU. Kiranya Engkau hadir melalui roh kudusMu ya Bapa, sehingga firman yg akan disampaikan hambaMu mampu menjadi terang Kristus dalam kehidupan jemaatMu.Hadirlah ditengah kami  ya Bapa, karena kami siap menerimaNya. Amin.
Bacaan Al Kitab: Yosua  18 ; 8-10
8. Kemudian bersiaplah orang-orang itu, lalu pergi, sedang Yosua memerintahkan kepada mereka, pada waktu mereka berangkat, supaya mereka mencatat keadaan negeri itu, katanya: “Pergilah, jelajahilah negeri itu, catatkanlah keadaannya, kemudian kembalilah kepadaku; maka di sini, di Silo, aku akan membuang undi bagi kamu di hadapan Tuhan.” 9. Orang-orang itu pergi dan berjalan melalui negeri itu; mereka mencatat keadaannya dalam suatu daftar, kota demi kota, dalam tujuh bagian, lalu kembali kepada Yosua ke tempat perkemahan di Silo. 10. Lalu Yosua membuang undi bagi mereka di Silo, di hadapan Tuhan, dan di sanalah Yosua membagikan negeri itu kepada orang Israel, sesuai dengan pembagian mereka.
Isi Khotbah
Latar Belakang ( maks.8 mnt)
1.       Perikop yg saling berhubungan: Keluaran, (Imamat) , Ulangan, Bilangan,Yosua, Tawarikh, Raja-Raja, Hakim-Hakim, Ibrani. Seperti sequel dalam Sastra/film.
2.       Siapa Yosua. (Nama & Abdi, penerus Musa),Pemimpin Nasional-dan Tentara
Nama Yosua: Yosua , nama nya dalam bahasa Ibrani: Yehoshua, Bhs Yunani : Iesous (baca: Yesus) artinya sama: juru selamat, bhs Arab : Yusha’ ibn Nun Bhs Inggris: Jhosua bin Nun. cucu Elisama, Kepalah suku Efraim (1 Taw 7;27-Bil.1;10). Saudara-saudaranya ada yg memanggil Hosea = Yahwe=yg menyelamatkan.
3.       Perjuangan Yosua
4.       Lima (5) Suku yg sudah dapat wilayah: Yehuda ,Efraim,Ruben, Manaseh, Gat,
5.       Tujuh (7) suku yg belum dapat : Benyamin, Simeon, Zebulon, Isyakar, Asyer, Naftali, Dan
Telaah Perikop (10 mnt)
1.       Ay. 8. Kemudian bersiaplah orang-orang itu, lalu pergi, sedang Yosua memerintahkan kepada mereka, pada waktu mereka berangkat, supaya mereka mencatat keadaan negeri itu, katanya: “Pergilah, jelajahilah negeri itu, catatkanlah keadaannya, kemudian kembalilah kepadaku; maka di sini, di Silo, aku akan membuang undi bagi kamu di hadapan Tuhan.” 
1.      Kepatuhan menjalankan perintah.
2.      Harus membuat assessment (identifikasi) masalah yg komprehensif.
3.      Membuat laporan (kemudian kembalilah kepadaku)
4.      Di-base camp. Kita ambil kesepakatan bersama.
2.       Ay.9. Orang-orang itu pergi dan berjalan melalui negeri itu; mereka mencatat keadaannya dalam suatu daftar, kota demi kota, dalam tujuh bagian, lalu kembali kepada Yosua ke tempat perkemahan di Silo. 1
1.      Menjalankan tugas tepat sasaran (Orang-orang itu pergi dan berjalan melalui negeri itu).
2.      Membuat daftar identifikasi masalah secara benar. (mereka mencatat keadaannya dalam suatu daftar, kota demi kota, dalam tujuh bagian)
3.      Patuh mengikuti aturan main, dg balik lagi ke Silo ( lalu kembali kepada Yosua ke tempat perkemahan di Silo)
3.      Lalu Yosua membuang undi bagi mereka di Silo, di hadapan Tuhan, dan di sanalah Yosua    membagikan negeri itu kepada orang Israel, sesuai dengan pembagian mereka.

1.       Peminpin membuat keputusan (sesuai konteks saat itu).
2.       Pemimpin membuat keputusan (di sanalah Yosua    membagikan negeri itu kepada orang Israel, sesuai dengan pembagian mereka).
3.       Sesuai dg azas “siapa yg bekerja maka ia memperoleh. Ke tujuh suku mendapat tanah sesuai perjuangannya.
Pemimpin yg sabar dalam melayani , yang mana?
Tidak ada yg tersurat namun tersirat. Ingat perjuangan dan perjalanan hidup Yosua ( perjalanan di padang gurun, perang dg 31 Suku) memimpin 12 suku dalam jumlah ratusan ribu dg berbagai masalahnya. Tentu harus sabar.Sabar ada batasnya dan harus member ultimatum kepada tujuh suku agar melakukan sesuatu. Tujuannya supaya ke-tuju suku itu berjuang, action. Tidak nrimo atau diam menunggu yg lain.  seperti ayat ini (Yos.18 ; 3) Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: “Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu? 
Dari perikop ini teladan yg bisa kita ambil adalah:
1.      Kepemimpinan yang tepat, jitu mengambil keputusan, tegas, dan sabar( berbatas)-jika perlu kasih peringatan /ultimatum.
2.      Kita harus jadi manusia aktif, jangan pasif,jangan nrimo saja.
3.      Kita harus memperjuangkan hak kita. Hak harus direbut.
4.      Sadar  posisi.  Sebagai pelaksana = melaksanakan perintah. Jangan malah berperan spt boss.
5.      Biasakanlah membuat assessment (identifikasi) yg benar. Assesment menentukan keputusan.
6.      Fair Play, taat azas=taat aturan main.  Keputusan  forum itulah yg dijalankan.
Demikianlah penyampaian Firman kali ini. Tuhan memberkati. (@Agus)