Bahan
Khotbah
Ibadah
Keluarga Sektor V GPIB Kasih Karunia
Medan
Tempat : Rumah Bp. Roy
Carl Oppier –
Alamat : jl.Empat Lima No.112
Sunggal-Medan.
Jam : 19.00 WIB.
Bacaan : 1 Tawarikh 22 ayat 2-19
Thema : Pilihan Yang Bermakna
P.Firman : Dkn. Agus Pramono S.Hadiyanto
Thema Khotbah:Pilihan yg bermakna .
Pilihan
apa yang bermakna? Pilihan Tuhan bahwa Salomo-kah? ( yg harus mengerjakan keinginan Daud membangun
Bait Allah). Atau itu berarti bahwa
setiap kita memilih, maka hasil pilihannya harus ada makna nya. Makna =arti,
setiap pilihan harus berarti-(punya arti). jangan sia-sia. Susah-susah memilih, susah susah menentukan
dan memutuskan eh ternyata keputusannya memble.Kira-kira
seperti itukah?
Baiklah
bapak /Ibu jemaat, coba kita coba explore.
Surat
yang relevan dengan konteks “ pilihan yang bermakna” adalah
Daud
menyampaikan hal itu berdasarkan firman Allah kepadanya:
·
1
Tawarikh 22 Ayat 3: Tetapi Allah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan
mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah
menumpahkan darah.
Raja
Daud= Nabi Daud=David=Dawiid (bhs Tigriid)-Dawet…Artinya meskipun sebagai seorang Raja besar , Daud tahu diri
bahwa Ia tidak dikehendaki Allah untuk melaksanakan proyek besar itu. Allah
punya pilihan lain.Allah memilih Salomo untukmenuntaskan proyek monumental tsb.
·
1 tawarikh 28 ayat 6 :”Ia telah
berfirman kepadaku: Salomo , anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan
pelataran-Ku sebab Aku telah memilih dia menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi
bapanya.
·
1 Tawarikh 22 Ayat 10 : Dialah yang
akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadianak-Ku dan Aku
akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan tahta kerajaannya atas Israel sampai
selama-lamanya.
Jadi Daud sadar posisi bahwa Ia tidak
diperkenankan Tuhan membangun Bait Allah dan Dia dengan
sukarela -mau tidak mau-harus mengikuti
petunjuk Allah bahwa yang mengerjakan harus orang lain yg bernama Salomo. Namun
demikian Daud tidak tinggal diam, selain dia Legowo, ikhlas, rela Ia juga
berkomitment memberi dukungan konkriot
terhadap Salomo . Saya kira inilah salah
satu karakter Daud yang harus diteladani dari pada karakter Daud yang lain. ( Emang
Daud punya karakter lain?)
Daud punya beberapa karakter.Ini kalau
kita kupas dari sumber sumber Yahudi, Kristen maupun Islam:
Raja Daud=Nabi Daud=David=Dawiid (Bhs
Tigriid) #
1. Karakter
Ksatria-(knight-Pejuang=fighters=petarung)
2.
Karakter (
Don-juan)-Casanova / Mudah tertarik dengan lawan jenis, mudah demam bila melihat lawan jenis.Langsung sakit
minta obat….Ingat Soekarno,etc…mudah kesengsem,
kepincut, mudah klepek-klepek. Mudah
: Lomo ni ro ha.
Istri 700 orang gundik 300 orang, termasuk
Bathseeba, Abiael,pelayannya saat tua Abisag( GAdis Sunem)
3. Karakter Seniman. (Ingat : Ia pemain
harpa/kecapi yang handal dan pandai menggubah syair nan puitis. Inilah cikal
bakal Mazmur …)
4. Karakter Suporter maksimal (konsisten).
Daud tidak sekedar menunjuk Salomon namun Daud juga konsisten membantu Salomo untuk menyelesaiakan program itu. JAdi
tidak sekedar memberi perintah namun juga menyediakan fasilitas dan dana.
Dalam aplikasi sehari-hari:
Inilah sikap yang harus dilakukan seorang Patron terhadap klient, pimpinan kepada bawahan, atau seorang guru
terhadap murid, seorang kepala rumah tangga kepada istri dan anaknya, seorang
pimpro dengan pelaksana proyek.Seorang tuan terhadap hamba, seorang ketua terhadap
anggota.Pendeknya seorang senior terhadap yunior.
Kita semua- apapun posisi kita selama
kita menjadi bagian dalam sebuah tatanan, sebuah system apapakh dalam skla
kecil maupun skala besar, Apakah hanya di sebuah keluarga atau dalam system
organisasi lebih luas keberadaan kita
harus punya makna. Meskipun kita hanya sebuah “baud” kecil atau anak hecter,
namun kita harus mengambil bagian.
Sering
kita beranggapan; “alah…nggak usah datang
lah, gak ada aku gak-apa apa,kok.” Oh itu …salah. Meskipun kita hanya hadir
doang, nggak ngapa-ngapain, namun kalau kita tidak hadir ada perasaan kurang.
Jemaat lain juga merasakan. Oe, si Anu kok gak Nampak,ya? Itu artinya kita
punya makna sebera pa pun derajat maknanya.
Buatlah
kehadiran kita berkesan, buatlah orang –orang rindu dengan kehadiran kita.
Buatlah orang orang merasa kehilangan jika tanpa kita. Jika itu terjadi itu
berarti kehadiran kita bermakna bagi kehidupannya. Coba di iabadah keluarga
minggu depan Bapak X tidak usah hadir, pasti yg lain kecarian, meskipun tidak
diungkapkan namun dalam hati merasa kehilangan.
Berprinsiplah
:..”do my best”, maka buatlah
performa terbaik kita pada system itu. Kita tidak usah memagari diri,biarlah
diri kita terbuka, terimalah semua ide dan tantangan. Biarlah semua mengalir masuk dan keluar dari jiwa kita. Kita
lakukan apa pun pekerjaannya, apa pun tugasnya. Jiwa-jiwa seperti ini akan
berkata: Apa yg aku bisa ,aku lakukan untuk kalian, tanpa Pamrih, tanpa tendensi , tanpa syarat .
Itu namanya tidak ihklas, itu namanya ora legowo. Dalam melakukan atau memutuskan
sesuatu tidak ada ucapan :
·
aku
mau melakukan ini asal….
·
Aku
mau menerima ini jika….
·
Aku
mau menerima PP ini dengan catatan… (itulah syarat; perasaan orang kritis)
Lebih baik berprinsip: Biarlah orang
berkomentar apa pun yg penting aku tidak membuat salah….dan aku tidak merugikan
orang lain.
Pertanyaannya:
1. Kira-kira orang kayak gini
bermakna,nggak?
2. Kira-kira orang kayak gini benar apa
salah?
Kalau begitu lah kok dicibiri? Kok
dirasanin?kok dimanfaatin?
Saya
jadi ingat pameo dalam bahasa Belanda item “Sepi ing
pamrih rawe ing gawe…” artinya:…..
Jangan
menjadi yg sebaliknya, kehadiran kita
malah tidak diharapkan. Kalau kita hadir suasana malah tidak enak. Kalau kita
nongol tiba-tiba semua jadi patung atau malah bubar. Kalau kita tidak hadir
kelompok itu malah hidup dan heppy. Itu apa artinya, artinya kehadiran kita
tidak punya makna alias tidak diharapkan sama sekali.
Kepada
yang senior juga demikian jangan asal memberi perintah ,namun berilah dukungan kongkrit,
sebagaimana yang telah Daud lakukan terhadap Salomo. Daud tidak hanya memberi perintah
agar Salomo membuat Bait Allah, namun Daud telah mempersiapkan Konsep
rancangan, Dana , bahan dan tenaganya.
·
1 Tawarikh
22 ayat 2: Daud menyuruh mengumpulkan orang-orang asing yang ada di negeri
Israel,lalu ditempatkannya tukang-tukang untuk mamahat batu batu pahat yang
akan dipakai untukmendirikan rumah Allah.
·
1 Tawarikh
22 Ayat 3” Selanjutnya Daud menyediakan sangat banyak besi untuk paku-paku bagi daun pintu gerbang dan
bagi tupa-tupai juga sangat banyak tembaga yangtidak tertimbang banyaknya.
Selain itu Daud juga memberikan apa yang dia punya: jadi tidak
hanya sekedar minta bantuan atau sumbangan, Proposal sementara dirinya sendiri
nggak nyumbang. namun ia menunjukan bahwa
yang dia punya pun diberikan;
·
1 Tawarikh
29 ayat 3 “ Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku,maka sebagai
tambahan kepada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini
memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri.
Berikut
beberapa jenis persiapan yang dilakukan Daud untuk mendukung pekerjaan Salomo
No
|
Jenis
Persiapan
|
Perikop
|
|
Daud
memerintahSalomo membuat Rumah Allah .
“Aku
sebenarnya bermaksud mendirikan rumah Tuhan tapiTuhan dating kepadaku dan
melarang aku melaksanakan dg alasan “ Terlalu banyak banyak darah yang kau
tumpahkan , terlalu banyak peperangan yang engkau buat
|
1
Tawarikh 22; 6,7,8,9,10,11,12
|
Yg
disiapkan Daud untukmembantu Salomo
|
||
|
Orang-orang
asing dan tukang batu pahad
|
1
Tawarikh 22; 1
|
|
Besi-besi
untuk paku daun pintu dan tembaga yg tidak terbilang beratnya.
|
1
Tawarikh 22; 3
|
|
Kayu
talas eh, kayu aras-tidak terbilang,dari orang Sidon dan Tirus
|
1
Tawarikh 22; 4
|
|
Daud
membuat banyak persiapan sebelum Ia mati
|
1
Tawarikh 22; 5
|
|
100.000
talenta emas (bukan –bakat-bakal emas,belum jadi emas)
( 1 talenta= 3000 sikal=34 kg)
100.000 talenta emas x 34 kg emas=
3.400.000 kg emas..!
Harga emas skrg: 1 gram = Rp 500.000
1000 grm=1 kg = 500.000 x 1000 = 500.000.000.
3.400.000 kg = 3.400.000 x
500.000.000 = Rp 17.000.000.000.000
1.000.000 talenta perak
tembaga
& besi,tak terhingga
Kayuh
dan batu.
|
1
Tawarikh 22 ; 14
|
|
Daud
meminta semua pembesar Israel membantu salomo
|
1
Tawarikh 22; 17
|
|
Mengerahkan
24.000 org mengawasi pembangunan rumah Tuhan.
|
1
Tawrikh 23; 4
|
|
6.000
orang pengatur dan hakim
|
idem
|
|
4000orang jadi Penunggu Pintu
4000 org
Pemuji Tuhan dg alat usic
|
1
Tawarikh 23; 5
|
|
Sampai
nama-nama orang Lewi : Gerson, Kehat,
Meraridsb
|
1
Tawarikh 23; 6-7-8-23
|
|
Emas dan perak seberat yg diperlukan untuk
segala perkakas ibadah
|
1
Tawarikh 28; 14
|
|
Emas
untukmeja roti sajian, emas untuk mezbah pembakaran
|
1
Tawarikh 28; 15,16,17,18
|
Note : Pohon Aras (Ingris+ pohon Cedar,
mengandung resin yg tidak disukai ngengat) adalah tumbuhan konifer dari genus
Cedrus, famili Pinaceae.Daunnya runcing kayak jarum, Kayunya keras tahan dingin
dan panas. Beraroma khas seperti resin. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli
pegunungan Himalaya sampai Mediterania dan tumbuh dengan baik di ketinggian
1500 m sampai 3200 , Banyak tumbuh di Lebanon. Atau daerah mediterania.Sekarang
sudah langkah, di negerinya pun.
Dari
perikop diatas bisa dimaknai; bahwa siapa pun akan sangat bagus dan terpuji
–dalam hal apa pun kalau soal perintah-memerintah-menunjuk dan memilih
dilandasi dengan semangat: the best output.. Bukan semangat untuk
ngasik pelajaran. Ada banyak kasus di banyak komunitas atau organisasi atau
lembaga apa pun, terlebih lebih jika posisi tersebut tidak terlalu strategis
(arti startegis bisa berarti “basah)
namun jabatan yang sifatnya ad-hoc dan lebih banyak sosialnya-, Posisi itu diberikan kepada yg junior dengan semangat
“mlonco” atau bahasa sekarang mem-bully
. Sengaja ngerjain biar tahu rasa. Nah, yang seperti ini tentu saja berbeda
dengan semangat Daud terhadap Salomo. Jadi
semangat yg benar adalah semangat membantu agar proyek atau program itu bisa
berjalan lancar.
Sikap Salomo seperti apa? Dalam kisah
pembangunan Bait Allah ini…
Bicara tentang Salomo, ( yg saya kenal
dulu dengan sebutan Nabi Sulaiman) dalam hal membangun Bait Allah…
Bait Allah =Bait =Rumah=Allah+Tuhan
,(Arab=Baitullah= rumah Allah, Mal=harta, baitul Mal=rumah yang menyimpan
harta,uang alias bank), Rumah Bapak Ini saya namai : baitul Khoir=rumah orang
yangbaik), BaituSolihin= rumah orang yang soleh, Bait HalakBatak = jabu,sopo,
Sopo Sianipar, Sopo Opier, Sopo jenengmu… Sopo
siro-sopo ingsung..
Salomo dalam hal ini tidak pasif, Ia menyambut
keinginan Daud dengan legowo-ihklas dan semangat dan mengerjakan sampai tuntas. Rencana Daud
itu dia follow-up, yang kurang
ditambahi, yang belum beres diberesin:
Usaha
Salomo Sendiri-Mem follow-up Keinginan Daud
NO
|
Jenis Persiapan Salomo
|
Keterangan
|
1
|
Ia
meminta bantuan Raja Hiram (dulu sahabat Daud) untuk Pohon pohon aras dari
gunung libanon, termasuk menyediakan tenaga kerja-yang dibayar
|
1
Raja-Raja 5; 6.Oleh sebab itu, perintahkanlah orang-orang
menebang bagiku pohon-pohon aras dari gunung Libanon, dan biarlah
hamba-hambaku membantu hamba-hambamu, dan upah hamba-hambamu akan kubayar
kepadamu seberapa juga kauminta, sebab engkau tahu, bahwa di antara kami
tidak ada seorang pun yang pandai menebang pohon sama seperti orang Sidon
|
2
|
Salomo
minta kpd Raja Huram dari Tirus kiriman kayu Aras,sanobar dan cendana
dari gunung Libanon
|
(2
Tawarikh 2; 8)
|
Sebagai
junior atau penerus tidak tinggal diam, hanya terima “beres” dari sang boss . Tapi kita harus ada effort secara sungguh-sungguh . Bagaimana
pun yang disebut amanat itu harus
diselesaikan sampai tuntas. Kalau ada yang kurang ya ditambah, kalau ada yg
belum beres ya diberesin.
Ini
namnaya baru “balance” seimbang. Kalau seimbang pasti enak, Ada yang di atas ,
ada yg dibawah, gantian. Sekarang ketua besok prajurit, Sekarang memerintah
besok diperintah, sekarang hula-hula besok anak boru, Agar balance dan tidak
tyimbul syak-wasangkah; kedua pihak harus bekerja dan hidup dilandasi kejujuran, bukan
kepura-puraan. Sok baik, sok mendukung, mendukung di mulutnya saja . Itu
namanya “OmDO” atau Nato atau Ngowoss. .Keduanya –harus
saling kerja sama, karena satu dan lain pihak memang saling tergantung, kalau
yang senior memberi perintah ya
dikerjakan, namun yang senior harus tetap memberi contoh yang baik. Tidak ada satu pun yang bisa hidup untuk dirinya sendiri
“Sebab tidak ada seorang pun di antara kita
yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk
dirinya sendiri. ( Roma 14; 7)
Begitulah
pentingnya kerja sama yang seimbang antara sang senior dan yunior, antara sang boss dan hamba. Antara masyarakat dengan umaroh, antara Presiden
dengan Walikota. Jokowi bikin toll- yg
lain ngebiarin jalan rusak. Apakah itu termasukpilihan bermakna?
“Kalau
gak mau memperbaiki,ya…saya yang akan memperbaiki.” Sebuah teguran yang
lembut tanpa harus membuat sakit hati yang mendengarkan.
Ngluruk tanpo bolo, Menang tanpo
ngasorake.=
mendatangi,menyerbu,menyerang tanpa bala prajuirt,menang tanpa harus membuat
sakit hati yang dikalahkan.
Demikian
Penyampaian firman, Tuhan memberkati.
Amin @ -Dkn.AP -25-10-17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar