Kamis, 18 Oktober 2018

Puisi : Berbagi Jendela


Berbagi jendela

Anak  dan istriku.
 Kita telah berbagi jendela.
Seukur  panjang  sedepa  lebar tanpa   pembeda  bentuk  dan  warna.
Milikku sama persis  denganmu.
Dari jendela  kita lempar  tatap ke ujung sana.
Di belahan sapuan   awan,  di biru  titik nadir harapan.
Dalam  carutan  sayap  sayap  sriti  yang sedang menuju pelangi.
Dari jendela, terlihatkah olehmu  siluet masa depan  rumah keluarga kita?

Kita telah berbagi jendela .
Kubuka miliku sama lebar milikmu.Demikianlah aku memperlakukan kamu.
Dari jendela , engkau punya hak memandang.
Engkau telah punya   dunia legah tiada dahaga.Heningnya  menyapa lenyapkan  hampa.
 Dari  jendela  , adakah yang belum engkau temukan?

Kita telah berbagi jendela.
Semedilah dalam sembah Gusti yang engkau kenal. Maka tiada satu pun ruang kosong engkau temukan.
Dari jendela,   berilah salam hormatmu kepada  sang  zenit  pesona. Sapalah  sang harapan  pemilik  nirwana. Setelah  paripurna bertata karma kita berlabuh disini. Di rasi bintang privat  milik Bapa.

(#Sibolangit,2 Sept 2018)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar